Inilah 10 Kelebihan dan Kekurangan Realme C61

Realme C61 resmi diperkenalkan secara global pada Juli 2024 dan masuk ke pasar Indonesia pada Oktober 2024. Sebagai bagian dari seri C yang terkenal dengan value for money-nya, smartphone ini menempati posisi sebagai pilihan entry-level yang cukup menarik.

Realme memposisikan C61 untuk konsumen yang mencari smartphone dengan fitur lengkap namun tetap terjangkau, terutama mereka yang baru pertama kali menggunakan smartphone atau butuh perangkat cadangan dengan performa yang tidak mengecewakan.

Ringkasan Kelebihan dan Kekurangan

✅ Kelebihan	❌ Kekurangan
🔄 Layar 90Hz di kelas entry-level	📱 Resolusi layar masih HD+ (720p)
🔋 Baterai 5000 mAh dengan garansi 4 tahun	⚡ Charging lambat hanya 15 watt
💧 Sertifikasi IP54 tahan air dan debu	🎮 Chipset kurang optimal untuk gaming berat
📸 Kamera 50MP dengan AI photography	📷 Tidak ada sensor ultrawide/makro
📏 Desain ultra slim 7.84mm	🏗️ Material plastik kurang premium
🧠 RAM dinamis hingga 8GB	💾 Storage UFS 2.2 masih lambat

Spesifikasi Realme C61

Kelebihan Realme C61

1. Layar 90Hz yang Smooth di Kelas Entry-Level

Salah satu daya tarik utama Realme C61 adalah layar IPS LCD 6.74 inci dengan refresh rate 90Hz. Fitur ini cukup jarang ditemukan di smartphone dengan harga di bawah 2 juta rupiah, membuat pengalaman scrolling dan navigasi terasa lebih halus dibanding layar 60Hz konvensional. Teknologi adaptive refresh rate juga membantu mengoptimalkan konsumsi baterai.

Jika dibandingkan dengan kompetitor sekelasnya seperti Samsung Galaxy A15 atau Xiaomi Redmi 13C yang masih menggunakan layar 60Hz, Realme C61 unggul dalam hal responsivitas tampilan. Perbedaan ini cukup terasa saat bermain game casual atau scroll media sosial dalam waktu lama.

Bagi pengguna yang sering menggunakan smartphone untuk entertainment seperti menonton video TikTok, Instagram Reels, atau bermain game ringan, layar 90Hz ini memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan tidak mudah pusing. Ini adalah nilai lebih yang cukup signifikan di segmen harga ini.

2. Baterai 5000 mAh dengan Garansi 4 Tahun yang Luar Biasa

Realme C61 dibekali baterai berkapasitas 5000 mAh yang sudah menjadi standar di kelasnya. Yang membuatnya istimewa adalah garansi baterai selama 4 tahun dari Realme, sesuatu yang sangat jarang ditawarkan oleh brand lain. Teknologi battery health optimization juga diklaim mampu mempertahankan kapasitas baterai hingga 80% setelah 1600 siklus pengisian.

Kompetitor seperti Infinix Hot 40i atau OPPO A18 memang juga menawarkan baterai 5000 mAh, namun tidak ada yang berani memberikan garansi baterai selama 4 tahun. Ini menunjukkan kepercayaan diri Realme terhadap kualitas komponen baterai yang mereka gunakan.

Untuk pengguna yang khawatir dengan degradasi baterai dalam jangka panjang, garansi ini memberikan peace of mind yang luar biasa. Kamu tidak perlu cemas baterai akan drop drastis dalam 2-3 tahun ke depan, dan ini bisa menghemat biaya ganti baterai yang bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

3. Sertifikasi IP54 untuk Perlindungan Sehari-hari

Realme C61 dilengkapi sertifikasi IP54 yang memberikan perlindungan terhadap debu dan percikan air. Rating IP54 berarti smartphone ini tahan terhadap partikel debu berukuran kecil dan semprotan air dari segala arah, meski tidak bisa direndam dalam air seperti rating IP67 atau IP68.

Di segmen entry-level, fitur tahan air seperti ini masih cukup langka. Samsung Galaxy A15 misalnya, tidak memiliki rating IP apapun, begitu juga dengan sebagian besar smartphone Xiaomi di harga serupa. Realme memberikan nilai tambah yang cukup berarti untuk proteksi sehari-hari.

Bagi konsumen yang sering beraktivitas outdoor atau bekerja di lingkungan berdebu, sertifikasi IP54 ini sangat membantu. Kamu tidak perlu terlalu paranoid saat hujan gerimis atau smartphone terkena cipratan air saat cuci tangan. Ini adalah fitur praktis yang meningkatkan durabilitas dalam penggunaan sehari-hari.

4. Kamera 50MP dengan Fitur AI Photography yang Cerdas

Kamera utama 50MP dengan sensor 1/2.5″ dan bukaan f/1.8 menjadi salah satu selling point Realme C61. Dilengkapi dengan berbagai mode AI photography seperti AI Night Mode, AI Scene Recognition, dan AI Portrait yang membantu menghasilkan foto lebih baik secara otomatis. Lensa 5P juga memberikan ketajaman yang cukup baik untuk kelas entry-level.

Dibandingkan kompetitor seperti Infinix Hot 40i yang “hanya” menggunakan kamera 48MP, atau Samsung Galaxy A15 dengan kamera 50MP namun tanpa fitur AI secanggih Realme, C61 cukup unggul dalam aspek computational photography. Algoritma pemrosesan gambar Realme memang sudah cukup matang di segmen ini.

Untuk pengguna yang hobi fotografi casual atau sering upload ke media sosial, kamera 50MP dengan AI ini cukup memuaskan. Hasil foto di kondisi cahaya cukup terlihat detail dan warna yang vibrant, sementara AI Night Mode membantu menghasilkan foto malam yang lebih terang tanpa noise berlebihan.

5. Desain Ultra Slim dengan Ketebalan 7.84mm

Realme C61 hadir dengan desain yang cukup elegan untuk smartphone entry-level, dengan ketebalan hanya 7.84mm. Ini membuatnya terasa nyaman di genggaman dan tidak terlalu bulky meski menggunakan baterai 5000 mAh. Finishing back panel dengan tekstur anti slip juga mengurangi risiko terpeleset dari tangan.

Kompetitor sekelasnya biasanya memiliki ketebalan 8-9mm, seperti Samsung Galaxy A15 (8.4mm) atau Xiaomi Redmi 13C (8.09mm). Perbedaan 0.5-1mm mungkin terlihat sepele, tapi cukup terasa saat digenggam dalam waktu lama, terutama untuk tangan yang kecil.

Bagi konsumen yang memprioritaskan aspek estetika dan kenyamanan genggaman, desain slim Realme C61 memberikan nilai plus. Smartphone terasa lebih premium dan mudah dimasukkan ke saku celana atau tas kecil tanpa memakan banyak ruang.

6. RAM Dinamis hingga 8GB untuk Multitasking

Fitur Dynamic RAM Expansion memungkinkan Realme C61 “meminjam” storage internal untuk dijadikan RAM tambahan, sehingga total RAM bisa mencapai 8GB (4GB fisik + 4GB virtual). Teknologi ini membantu performa multitasking dan mengurangi lag saat berpindah antar aplikasi, terutama untuk aplikasi yang memory-intensive.

Meski Samsung dan Xiaomi juga menawarkan fitur serupa di smartphone mereka, implementasi di Realme C61 cukup optimal berkat optimasi software yang baik. Performa Dynamic RAM di C61 terasa lebih smooth dibanding beberapa kompetitor yang kadang justru bikin sistem jadi lambat.

Untuk pengguna yang suka multitasking dengan banyak aplikasi terbuka bersamaan, atau sering switch antara game dan aplikasi chat, Dynamic RAM ini sangat membantu. Kamu bisa membuka 10-12 aplikasi sekaligus tanpa mengalami reload yang mengganggu, meski tentu saja tidak seoptimal RAM fisik 8GB asli.

7. Sensor Sidik Jari Samping yang Responsif dan Akurat

Realme C61 menggunakan sensor sidik jari yang terintegrasi dengan tombol power di sisi kanan smartphone. Posisi ini dinilai lebih ergonomis dibanding sensor di belakang, dan responnya cukup cepat dengan tingkat akurasi yang baik. Sensor juga mendukung pembukaan kunci dalam berbagai posisi jari.

Beberapa smartphone entry-level masih menggunakan sensor sidik jari di belakang yang kurang praktis, atau bahkan tidak memiliki sensor sidik jari sama sekali. Penempatan di samping seperti di Realme C61 memberikan aksesibilitas yang lebih baik, terutama saat smartphone sedang tergeletak di meja.

Bagi pengguna yang memprioritaskan keamanan dan kemudahan akses, sensor sidik jari samping ini adalah fitur yang sangat praktis. Kamu bisa unlock smartphone dengan satu gerakan natural saat mengambil device, tanpa perlu mengubah posisi genggaman atau meraba-raba posisi sensor di belakang.

Kekurangan Realme C61

1. Resolusi Layar Masih HD+ di Era Full HD

Meski Realme C61 menawarkan layar 90Hz yang smooth, resolusi masih terbatas di HD+ (720 x 1600 piksel) atau sekitar 260 ppi. Untuk ukuran layar 6.74 inci, resolusi ini tergolong rendah dan membuat teks atau gambar detail tidak setajam smartphone dengan resolusi Full HD+. Pixelation cukup terlihat saat menonton video beresolusi tinggi atau membaca teks kecil.

Kompetitor seperti Samsung Galaxy A15 sudah menggunakan layar Full HD+ (1080 x 2340 piksel) di harga yang tidak jauh berbeda. Xiaomi Redmi 13C memang juga masih HD+, tapi ukuran layarnya lebih kecil (6.71 inci) sehingga kerapatan piksel sedikit lebih baik. Realme tertinggal dalam aspek ini.

Untuk pengguna yang sering menonton video streaming, membaca e-book, atau editing foto, resolusi HD+ ini bisa jadi limitasi yang cukup mengganggu. Pengalaman visual tidak seoptimal yang diharapkan, terutama untuk konten berkualitas tinggi yang seharusnya bisa dinikmati dengan lebih detail di layar yang lebih besar.

2. Kecepatan Charging 15 Watt Masih Lambat

Realme C61 hanya mendukung fast charging 15 watt, yang tergolong lambat untuk standar 2024. Dengan baterai 5000 mAh, waktu pengisian dari 0-100% membutuhkan sekitar 2.5-3 jam. Di era smartphone yang sudah mendukung 33W, 44W, bahkan 67W fast charging, 15W terasa sangat tertinggal dan bisa menjadi frustasi bagi pengguna yang butuh pengisian cepat.

Kompetitor seperti Infinix Hot 40i sudah mendukung 18W fast charging, sementara beberapa smartphone Xiaomi di harga serupa bahkan ada yang 22.5W. Samsung Galaxy A15 memang juga “hanya” 25W, tapi tetap jauh lebih cepat dibanding 15W milik Realme C61.

Bagi konsumen yang memiliki mobilitas tinggi dan sering lupa charging overnight, kecepatan 15W ini bisa jadi masalah serius. Kamu perlu merencanakan waktu charging dengan lebih hati-hati, dan tidak bisa mengandalkan pengisian kilat saat baterai hampir habis di situasi darurat. Ini adalah kompromi yang cukup mengganggu di penggunaan sehari-hari.

3. Performa Gaming Terbatas dengan Chipset Tiger T612

Chipset Unisoc Tiger T612 yang digunakan Realme C61 memang cukup untuk tugas sehari-hari, tapi keterbatasannya terasa saat menjalankan game berat. Skor AnTuTu sekitar 240 ribu menunjukkan performa yang hanya cocok untuk game ringan hingga menengah. Game seperti Genshin Impact, Call of Duty Mobile di setting tinggi, atau PUBG Mobile di grafik HD akan mengalami lag dan frame drop.

Dibandingkan dengan MediaTek Helio G36 di Samsung Galaxy A15 atau Helio G85 di beberapa smartphone Xiaomi seharga, Tiger T612 memang kurang optimal untuk gaming. Efisiensi daya memang lebih baik, tapi raw performance-nya tertinggal, terutama di bagian GPU yang kurang powerful.

Untuk pengguna yang hobi mobile gaming atau butuh smartphone untuk produktivitas berat seperti editing video, performa Realme C61 mungkin tidak memadai. Kamu akan mengalami frustrasi saat menjalankan aplikasi demanding, dan pengalaman gaming tidak akan seoptimal yang diharapkan. Ini adalah trade-off utama yang harus diterima di segmen harga ini.

Kesimpulan

Realme C61 menawarkan paket yang cukup menarik untuk smartphone entry-level dengan beberapa fitur unggulan yang jarang ditemukan di kelasnya. Layar 90Hz, garansi baterai 4 tahun, dan sertifikasi IP54 menjadi daya tarik utama yang membedakannya dari kompetitor. Desain yang slim dan kamera 50MP dengan AI juga menambah nilai jual di segmen ini.

Namun, ada beberapa kompromi yang harus diterima seperti resolusi layar yang masih HD+, charging speed yang lambat, dan performa gaming yang terbatas. Realme C61 lebih cocok untuk pengguna yang memprioritaskan daya tahan, fitur praktis sehari-hari, dan tidak terlalu demanding dalam hal performa.

Smartphone ini bisa jadi pilihan menarik untuk first-time smartphone user, orang tua yang butuh device simple dan reliable, atau sebagai smartphone cadangan dengan fitur yang cukup lengkap.

Penutup

Realme C61 membuktikan bahwa smartphone entry-level tidak harus berkompromi total dalam hal fitur dan kualitas. Meski ada beberapa kekurangan, value yang ditawarkan cukup kompetitif di kelasnya. Tertarik membeli Realme C61 sebagai smartphone utama atau cadangan kamu?